slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Logo TVRI dari Masa ke Masa

  Logo TVRI sejak 2019. Lebih milenial tapi mirip DW Jerman Deutsche Welle atau DW adalah TV dan Radio plat merah Jerman. Selain untuk warga...

Cari Blog Ini

Navigation

Kekuatan Para Emak Membangun Kampung Berseri Memesona

Budidaya jamur jadi andalan para ibu dari KBA Kebun Jeruk, Jakarta.


“Perempuan adalah tiang negara, jika baik perempuannya maka baiklah negaranya dan jika rusak  perempuannya maka rusak pula negaranya”  (Al Hadist)

Peran kaum perempuan dalam sebuah masyarakat sudah banyak tercatat dalam lembar-lembar sejarah.Namun dalam tulisan pendek ini,  saya tidak akan bercerita soal peran perempuan  hebat di level bangsa atau negara. Saya hanya akan sharing tentang  the power of emak-emak  atau kekuatan para emak/kaum perempuan di level akar rumput. Di sebuah kampung, di  tengah ibu kota Indonesia: Jakarta.

Kampung itu bernama Perumahan Sederhana RW 06. Perkampungan berpenduduk sekitar 230-an keluarga di Kelurahan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Sebuah permukiman di Jalan Raya Kebun Jeruk – Rawa Belong. Lokasi di tengah Jakarta yang arus lalu lintasnya ramai, hiruk pikuk nyaris selama 24 jam.

Berbeda dengan permukiman non cluster atau non kompleks modern di kota Jakarta yang kebanyakan terkesan semerawut,  sumuk, tidak tertata  dan kumuh. Perumahan Sederhana RW 06 justru menampilkan kesan ramah, sejuk dan asri. Tak ada yang  mengira, di pinggiran jalan yang sangat ramai dan banyak diapit gedung-gedung tinggi, ada sebuah permukiman seperti itu.

Saat mengunjungi  permukiman ini  September lalu, begitu memasuki gapura kampung, saya disambut deretan pepohonan hijau beragam jenis. Seperti pohon melinjo, sawo, mangga, beringin putih  hingga mahoni.




Rimbunnya pepohonan di sepanjang jalan perumahan jadi payung  alami sekaligus menghembuskan oksigen segar. Letih sepanjang perjalanan menyusuri jalanan ibu kota yang sumpek langsung sirna saat saya menyusuri jalanan perumahan mereka.
Suasana asri berseri seperti ini terlihat di tiap rumah di KBA Kebun Jeruk



Tak cuma di jalanan sekitar gapura, suasana asri pun jadi pemandangan hampir di seluruh rumah di Perumahan Sederhana.  Deretan rumah bertipe 36 hingga 45 di sini, semua halamannya ijo royo-royo. Sedap menyejukkan mata. Semua keasrian serta kerapian di perumahan ini  adalah buah ketekunan dan keuletan para emak di permukiman tersebut.

Uniknya tiap warga di kampung ini, selalu menyelipkan pohon jeruk diantara rimbun pohon hijau dan kembang aneka warna  di depan rumah mereka.  Jeruk apa saja. Dari jeruk nipis,  jeruk purut, lemon hingga jeruk manis ada.

“Karena jeruk adalah ciri khas kampung kita: Kampung Kebun Jeruk. Jadi ya tanaman itu harus terus dilestarikan, supaya Kebun Jeruk tidak sekadar nama,” kata bu Popon Tatang Haruman , Ketua Kampung Berseri Astra (KBA) Perumahan Sederhana RW 06 Kebun Jeruk yang mendampingi saya siang itu.


astra indonesia
Gedung Sasana Krida, di gedung mungil ini para ibu menjalankan ide-ide KBA Kebun Jeruk

kebon jeruk jakarta
Taman asri di Gedung Sasana Krida KBA Kebun Jeruk


Astra Datang, Para Emak  Senang
Kepada saya, Bu Popon banyak menceritakan awal mula para ibu di Perumahan Sederhana membangun kampung agar lebih nyaman dihuni. Jauh sebelum Astra “memayungi” para ibu lewat program KBA, Bu Popon dan teman-temannya sudah mengawali upaya mewujudkan kampung nyaman, aman, asri dan tangguh secara ekonomi  lewat program-program PKK.

Dan pusat kegiatan para ibu di kampung ini berada di Gedung Sasana Krida di jalan Melur. Gedung mungil  di jantung permukiman ini, jadi pusat denyut kegiatan seluruh warga. Gedung Sasana Krida merupakan sebuah gedung pertemuan. Luas bangunannya sekitar 150 meter, diapit taman mungil dengan arena bermain, jogging track dan apotek hidup.

Di gedung mungil  inilah, para emak Perumahan Sederhana RW 06 guyub,  menyusun gagasan dan merancang strategi pemberdayaan masyarakat.

Menurut Yoke Wintono, Wakil Ketua KBA Astra Perumahan Sederhana, para emak-emak di perumahan ini sudah “ngumpul-ngumpul” di PKK sejak belasan tahun lalu. Namun organisasi mereka jadi lebih terarah dan bertenaga setelah ada pendampingan CSR Astra. “Pendampingan Astra membuat organisasi kita lebih konkret visi misinya. Lewat  perencanaan yang baik, kita bisa capai target-target yang dulu sepertinya sulit,”beber Yoke.

Astra mulai melakukan pendampingan sekitar tahun 2013. Setelah beberapa kali Perumahan Sederhana mewakili Jakarta Barat di sejumlah event tingkat provinsi.  Seperti event Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),lomba pemanfaatan tanah pekarangan (PTP),  lomba PAUD terbaik hingga pameran-pameran produk unggulan.

Tawaran pendampingan Astra pun disambut baik oleh bu Popon dan Yoke serta ibu-ibu lain. Apalagi Astra tak hanya sharing ilmu manajemen organisasi, tapi juga menyalurkan bantuan CSR  yang memang sangat mereka butuhkan.

“Dulu PKK tidak punya uang. Pembiayaan kegiatan dari arisan atau urunan para ibu pengurus. Tapi sejak memperoleh pelatihan Astra, kita lebih berdaya. Astra memberi kail.Mereka memberi ilmu.  Kita jadi banyak ide usaha dan mampu mewujudkannya untuk membiayai  kegiatan. Pendek kata kita lebih mandiri, lebih  senang, pokoknya semua happy ,”kata bu Popon.

Selain budidaya jamur, KBA Kebun Jeruk juga mengelola kebun bunga dan tanaman obat


Dari Sosial hingga Bisnis
Beragam usaha dan kegiatan ibu-ibu Perumahan Sederhana RW 06, berpusat di Gedung Sasana Krida. Di sini secara rutin dilaksanakan kegiatan sosial seperti Posyandu untuk membina kesehatan balita sebulan sekali, lalu Poswindu  yang menyasar remaja hingga warga dewasa, dan Poslansia untuk memantau kesehatan warga berusia lanjut.


Kegiatan belajar di PAUD KBA Kebun Jeruk




Di Gedung Sasana Krida setiap hari, dari pukul delapan hingga 10 pagi  juga dibuka taman bermain dan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Saat  ini PAUD  KBA Kebun Jeruk mendidik 20-an anak. Peserta didik adalah putra-putri perumahan dan dari warga sekitarnya. Jumlah ini menurun dibanding dua  tahun lalu yang sempat mendidik 80 anak. Menurut Yoke, jumlah peserta didik fluktuatif mengikuti jumlah anak-anak usia 4-5 tahun di lingkungan mereka.

Masih dari program sosial, KBA Kebun Jeruk tiap enam bulan sekali bersama Astra menyalurkan bantuan beasiswa untuk anak-anak berprestasi mulai dari tingkat SD hingga SMA di lingkungan mereka. Jumlah beasiswa yang diberikan cukup besar: Rp 750 ribu untuk SMA, Rp 650 ribu untuk SMP dan Rp 450 ribu untuk SD. Sementara untuk anak yatim piatu, tiap bulan mereka memberikan bantuan bagi 20 anak dengan nilai bantuan Rp 200 ribu per anak.



Sistem Silang Pendanaan
Sejak memperoleh pendampingan Astra, kegiatan KBA Kebun Jeruk terus berkembang. Tak hanya mengandalkan bantuan dari Astra, para ibu kini bisa lebih mandiri.

Di luar aktivitas PAUD,  para ibu pada sore hari mengembangkan usaha budidaya jamur, mengelola kebun bunga, dan merawat tanaman obat. Hasil penanaman jamur dan bunga masuk kas, sementara tanaman obat bisa digunakan gratis oleh semua warga yang membutuhkan. Hasil usaha inilah yang digunakan untuk menutup biaya program KBA.

Budidaya jamur masih jadi andalan KBA Kebun Jeruk. Di belakang Gedung Sasana Krida, berdiri rumah budidaya jamur. Ada seribuan baglog jamur yang tersusun rapi di tempat itu. Bibit jamur awalnya mereka peroleh dari Dinas Pertanian dan bantuan Astra. Namun sejak pertengahan tahun 2018 mereka sudah membeli sendiri baglog-baglog jamur tersebut.

Secara giliran, sesuai jadwal, para ibu pengurus dan anggota KBA merawat jamur-jamur ini agar bisa panen. Mereka memperoleh pengetahuan budidaya jamur lewat pelatihan Dinas Pertanian dan instruktur Astra.

Hasil panen jamur, sudah jelas pasarnya. Para perajin jamur crispy dan nasi bakar jamur sudah antre menampung hasil panen tiap 3 bulan sekali. Dari budidaya jamur ini, kas KBA akan memperoleh keuntungan  Rp 2,5 juta.Belum terlalu besar, tapi cukup membiayai kegiatan.

Bank Sampah Perumahan Sederhana RW 06 Kebun Jeruk


Bank Sampah siap menampung beragam barang bekas yang jika disimpan di rumah hanya jadi sarang nyamuk juga serangga.


Bank Sampah
Ibu-ibu KBA Kebun Jeruk, tak cuma mahir dalam kegiatan sosial atau bisnis jamur. Mereka ternyata juga sangat cinta lingkungan. Didorong kesamaan visi, ingin punya rumah yang bebas sampah dan bersih, mereka mendirikan Bank Sampah.

Lokasi Bank Sampah terletak di sebelah gapura masuk perkampungan. Tempat ini jadi pusat bagi warga yang ingin menyerahkan sampah –sampah mereka. Ada tiga bangunan kecil di lokasi ini yang berfungsi sebagai tempat serah terima/pencatatan sampah, tempat pemilahan sampah dan komposting.

Menurut Bendahara Bank Sampah Perumahan sederhana RW 06, Joyce mereka saat ini mempunyai 39 nasabah. Tiap nasabah memiliki buku catatan berisi data sampah dan uang yang akan mereka peroleh.

Sistem bank sampah yang berdiri pada Februari 2018 ini, adalah menjembatani warga yang ingin menguangkan barang-barang bekas dan sampah di rumah mereka ke pengepul atau bank sampah induk. Dari daftar, ada 49 jenis barang yang diterima bank sampah.Mulai dari botol bekas, buku bekas,ember pecah, tas kresek,  hingga kardus-kardus yang hanya bisa jadi sarang nyamuk jika dibiarkan menumpuk di rumah.

“Rumah bersih sekaligus dapat uang,itulah untungnya jadi nasabah bank sampah,”kata Joyce yang juga guru les piano. Menurutnya beberapa nasabah saat ini ada yang sudah membukukan simpanan hingga setengah juta rupiah, hanya dalam tempo empat bulan.

KBA jadi jembatan mewujudkan ide-ide positif


Tantangan Membagi Waktu
Agenda kegiatan KBA yang padat, plus kesibukan sebagai ibu rumah tangga atau pekerja, merupakan tantangan bagi para ibu pengurus dan anggota KBA Kebon Jeruk. “Tapi dengan niat tulus juga tekad kuat demi menciptakan rumah dan permukiman yang nyaman,semua bisa dijalani,” kata bu Popon yang merupakan pensiunan perawat sebuah rumah sakit di Jakarta.

Menurut bu Popon, agenda KBA sebenarnya juga jadi cita-cita para ibu di perumahan mereka. Sebab,  Tak ada keluarga yang tak mau rumahnya asri, sejuk, aman  dan nyaman dihuni. KBA memang banyak melibatkan para ibu, karena  berharap dari para bapak untuk ikut full mengelola kegiatan sangat sulit. Keterbatasan waktu, dan ribet dengan pekerjaan membuat peran bapak di KBA bisa dimaklumi jika tak maksimal.

Sementara bagi Yoke, KBA Kebun Jeruk adalah bentuk kepedulian para ibu mewujudkan lingkungan yang lebih baik. “Saya senang, bisa mengorganisir  ibu-ibu lain berperan mewarnai lingkungan jadi lebih bersih dan nyaman,”ungkapnya.

KBA Kebun Jeruk RW 06 memang bukan KBA terbaik saat ini. Namun sejumlah kegiatan mereka terbukti mampu mengubah permukiman di salah satu sudut Jakarta jadi lebih aman, nyaman, ramah, asri dan memesona. Para ibu di perumahan ini telah membuktikan kekuatan mereka, kekompakan mereka untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik berseri bersama Astra. (*)

Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

2 comments:

  1. Hidup sehat, anak-anak terpenuhi pendidikannya tak lain dari hal menuju sukses ya.

    BalasHapus
  2. kampung yang inspiratif, tulisan yang keren..

    BalasHapus