Hari-hari ini, aku juga teman-teman seprofesi sangat ingin kumpul dengan keluarga. Tidak kemana-mana. Hanya di rumah aja. Ikut dapat jatah "kerja dari rumah" dua pekan seperti warga umumnya.Bukan untuk santuy. Tapi untuk memastikan rumah kami. Orang-orang tercinta aman, sehat melewati wabah korona.
.
Tapi kewajiban sebagai jurnalis televisi, membuat ingin itu sulit terwujud. Sebab, berbeda dengan jurnalis lain, kami dituntut "hadir" untuk menyajikan informasi di layar tv.
.
Di sisi lain. Sebagai jurnalis, kami dianugerahi "kelebihan" untuk tahu hal-hal di belakang panggung. Apa di balik berita. Hal-hal off the record. Faktor yang membuat orang-orang seperti kami paham situasi yang sedang terjadi.Termasuk horornya korona baru.Juga tentang kondisi yang jauh dari kata "baik-baik saja" ini.
.
Kawans, wabah ini bukan hal remeh. Covid 19 juga bisa nyiksa & mematikan, terutama bagi yang rentan (lansia, balita, perokok, juga orang dengan penyakit tertentu).
.
Bagi yang sehat, perkasa, berdaya tahan kuat selamat anda bisa aja bertahan. Tapi, ingat tubuhmu tetap dapat jadi carrier si virus menulari orang sekitar. Membawanya di jalan, di mal, di warung, hingga ke dalam rumah.
.
Karena itu Gaes! Sejenak, bertahanlah di rumah. Disiplin. Nggak usah keluyuran kalau nggak penting banget. Jaga diri dan keluarga agar wabah ini tidak makin meluas. Kumpul bareng keluarga. Nikmatilah itu. Jangan egois. Peduli bagian dari iman. #covid19
#corona #viruskoronaindonesia
#stayathome #socialdistancing
Post A Comment:
0 comments: