Korona atau Covid 19 yang Kian Mengkhawatirkan
Jumatan hari ini benar-benar jaga jarak. Sengaja milih di teras, dapat udara bebas terbuka dan bersebelahan dengan "almukarom" hand sanitizer milik kenaziran. Sesuai anjuran pemerintah dan WHO aku nggak salaman dengan botol kuning itu. Kalian tak perlulah khawatir .
.
Hari ini, kami tetap jumatan, karena surat edaran pejabat setempat menyatakan korona di wilayah kami masih terkendali.
.
Dua Jumat lalu, kami sholat tanpa rasa was-was. Pun tak ada hand sanitizer ini. Jamaah juga belum bawa sajadah sendiri, karpet masjid belum digulung. Waktu itu, 6 Maret 2020 kasus positif korona di tanah air masih di angka 4 orang.
.
Dan hari ini, 20 Maret 2020. Ada sesuatu yang berubah. Tak semua masjid bisa lagi menggelar jumatan. Harus diakui, was-was mulai membayangi warga. Tergambar di WAG kompleks dan di obrolan sebelum masuk masjid.
.
Khawatir bahaya wabah dan dampaknya: jatuh sakit rame-rame, rumah sakit penuh, dokter kewalahan, hilangnya anggota keluarga, lockdown, kenaikan harga, ketiadaan bahan pangan dan yang paling bikin pusing kepala adalah potensi PHK.
.
Saat ini, aktivitas belajar mengajar sudah dipindah ke rumah. Pegawai juga mulai work from home. Dan dari istana dilaporkan kasus positif sudah di angka 365 orang dengan 32 orang meninggal dunia.
.
Situasi kontras ini hanya butuh dua pekan saja. #korona
#covid19 #jakartapastibisa #indonesiapastibisa
Post A Comment:
0 comments: