slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Logo TVRI dari Masa ke Masa

  Logo TVRI sejak 2019. Lebih milenial tapi mirip DW Jerman Deutsche Welle atau DW adalah TV dan Radio plat merah Jerman. Selain untuk warga...

Cari Blog Ini

Navigation

Titi Gantung, Ikon Baru Kota Medan



* Bersama Empat Kawasan Lain Ditata Sebagai Pusat Kuliner dan Pasar Seni

Rencana menjadikan Titi Gantung sebagai pasar seni terus dimatangkan Pemko Medan. Kawasan ini nanti akan menjadi pusat penjualan suvenir dan karya seni khas Medan.

Pemko Medan saat ini telah selesai merampungkan pengujian daya tahan konstruksi Titi Gantung. Dari pengujian itu, kemungkinan besar tata letak kios-kios pedagang akan menyerupai cluster. Titi Gantung nanti akan menampung sekitar 60 kios. Untuk menggarap kawasan ini Pemko Medan berkiblat ke pengelolaan pasar seni di Yogyakarta.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Medan Ir Harmes Joni MSi menuturkan, penataan Titi Gantung sebagai kawasan seni merupakan program 100 hari Wali kota Medan Rahudman Harahap.

"Ini kan termasuk dalam program 100 hari, sudah hampir rampung dan termasuk dari 5 kawasan yang akan segera ditata" kata Harmes Joni saat ditemui di ruangannya, Rabu (24/11).

Kelima kawasan yang ditata pemerintah antara lain, Titi Gantung, seputaran RS Elisabeth dan Sekolah Harapan, Pusat Jajanan Pagaruyung , dan sekitar Kantor Camat Medan Petisah. Dan menurut Harmes Joni kelima kawasan ini sudah tahap pendesainan.

Khusus untuk Titi Gantung, Pemko Medan akan menggandeng sejumlah mitra seperti Pertamina dan Bank BRI. Para mitra inilah yang akan menggelontorkan dana CSR untuk membantu pengembangan kawasan kota. Dana APBD hanya berfungsi sebagai stimulus saja.

Untuk kawasan lainnya, Pemko Medan bekerjasama dengan PT BNI menggarap Pagaruyung sebagai pusat kuliner tradisional islami. Dan untuk penataan seputaran Rumah Sakit Elisabeth melibatkan PT PGN termasuk revitalisasi Taman Ahmad Yani dan Beringin.

Agar mencapai target yang direncanakan, Pemko Medan dan Disbudpar akan melakukan seleksi pedagang yang memenuhi kriteria yang diharapkan.

"Kita selektif memilih pedagang, karena lima kawasan ini nanti akan menjadi brand Kota Medan," kata Harmes.

Rencana menata lima kawasan yang bakal jadi ikon baru Kota Medan ditanggapi positif oleh anggota Komisi C DPRD Medan Aripay Tambunan. Bahkan Aripay menyatakan penataan Titi Gantung sebagai pasar seni dapat menjadi nilai tambah bagi Kota Medan.

"Kalau dibandingkan kota-kota lain, hanya Medan yang belum memiliki pasar seni yang menonjol," kata Aripay.

Namun Aripay mewanti-wanti agar Pemko Medan betul-betul selektif mencari pedagang dan pengisi Pasar Seni tersebut. Dia ingin pengisi pasar seni adalah pedagang dan seniman yang memang punya visi memajukan kesenian dan kuliner Medan. (*)

brand kota

- Titi Gantung saat ini sudah selesai tahap desain dan pengujian daya tahan konstruksi
- Titi Gantung dan 4 kawasan lain seperti Taman Ahmad Yani, Kawasan RS Elisabeth, Pusat Jajanan Pagaruyung dan Kawasan Petisah akan jadi ikon baru Medan
- Pemko Medan menggandeng sejumlah perusahaan sebagai mitra
- Pemko Medan akan selektif memilih pedagang dan seniman yang bergabung
- Pedagang dan seniman harus benar-benar punya visi memajukan seni dan pariwisata Medan


Reporter: Maulina Siregar
Redaktur: Ekmal Muhammad
Fotografer: Dedy Sinuhaji
Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: