slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Envio Kretek Jambu

Sigaret kretek tangan buatan PT Leni Jaya Tobacco, Kudus: Envio Kretek Jambu 12 Barang menemani mimin nongkrong di warkop.  .  E...

Cari Blog Ini

Navigation

Membangun SDM Unggul? Integritas Adalah Kuncinya

Kompetisi global: SDM unggul dan punya integritas jadi kunci memenangkan persaingan (Foto: Pexels Free License


Kompetisi global saat ini semakin ketat. Persaingan ekonomi, politik, juga sosial seolah tak mengenal batas negara lagi. Kemajuan teknologi, utamanya internet membuat persaingan makin kompetitif dan terbuka. Berkat kecepatan koneksi internet dan makin terjangkaunya biaya akses data, dunia tanpa henti dikelilingi beragam informasi juga perdagangan lintas batas nyaris 24 jam. Selamat memasuki revolusi industri 4.0.

Di tengah gempuran informasi dan kompetisi global di segala bidang, setiap negara pasang kuda-kuda menyusun strategi. Tak cukup sekadar bertahan, strategi yang tepat diharap bisa membuat sebuah negara memenangkan kompetisi sengit ini. 

Indonesia sama seperti negara lain juga mempersiapkan diri. Meski teknologi makin canggih dan modern, semua bangsa sama-sama maklum bahwa membangun sumber daya manusia (SDM) adalah poin utama. SDM unggul dan berkualitas jadi syarat untuk memenangkan kompetisi global. Pembangunan SDM pada ujungnya akan membuat produktifitas bangsa meningkat dan melampui para kompetitor.

Namun, untuk membangun SDM unggul dan berkualitas, Indonesia harus mencermati satu hal mendasar yakni: Integritas. Poin yang saat ini suka tidak suka merupakan titik minus kita. Tingginya kasus korupsi, yang melibatkan pejabat negara dan pengusaha jadi bukti lemahnya integritas di Indonesia.


Integritas dan Watak Baik
Integritas pada prinsipnya menyangkut konsistensi seseorang dalam bertindak sesuai prinsip dan nilai positif. Integritas selalu dikaitkan dengan karakter terbaik manusia; jujur, dan disiplin beberapa contoh karakter itu.

Orang berintegritas akan memiliki karakter kuat. Dan menurut sejumlah kalangan, integritas merupakan kunci utama SDM yang unggul. Begitu pentingnya integritas, membuat dia kerap diposisikan lebih tinggi dibanding keterampilan bahkan tingkat keilmuan.

Bicara integritas, membuat saya ingat kata-kata almarhum Kasino, komedian legendaris Warkop DKI. Sahabat Dono dan Indro itu punya kata-kata khas yang selalu dikenang soal integritas. Begitu kuat pesan Kasino, sampai dibuat meme yang viral di semua media sosial.

“Bangsa ini tidak kekurangan orang pintar, tapi kekurangan orang jujur,”begitu kata komedian asal Gombong bernama lengkap Kasino Hadiwibowo itu.

Meski tidak jelas di film apa atau di forum mana Kasino mengucapkan kata-kata legendaris ini, tapi tak ada yang bisa membantah kebenaran ucapannya.



Lalu seperti apa integritas di mata pengusaha? PK Ojong pendiri Kompas Gramedia bisa jadi contoh berikutnya. Dalam buku PK Ojong: Hidup Sederhana, Berpikir Mulia terbitan Kompas tahun 2014,  Jakob Oetama memberi kesan tentang PK Ojong di halaman 320, “ Padanya, nilai manusia yang paling berharga adalah wataknya yang baik. Salah satu warisan kepada keluarga besar Kompas adalah tulisannya tentang ‘Falsafah Perusahaan’. Tertulis dalam brosur itu antara lain: “Maka itu, syarat utama dalam penerimaan karyawan baru maupun dalam promosi karyawan yang lama ke tingkat pemimpin ialah watak yang bersangkutan.Keahlian, skill, bila kurang, dapat ditambah dengan penyekolahan, kursus, latihan, mengikuti seminar, dan lain-lain”.

Watak baik jadi modal dasar grup Kompas Gramedia membangun bisnis mereka. Orang-orang berwatak baik diyakini akan membuat perusahaan makin produktif dan kompetitif. Karyawan jujur serta disiplin adalah kunci. Watak baik itu dibentuk bertahun-tahun. Oleh keluarga, masyarakat dan sistem negara.

Saya percaya, tidak hanya Kompas Gramedia yang punya falsafah perusahaan seperti ini.Perusahaan bahkan organisasi lain pasti juga memiliki, meski dengan kemasan bahasa berbeda. Sebab, di tangan orang berwatak baik roda organisasi, perusahaan bahkan bangsa bisa berjalan lurus di jalurnya.
Bekerja dengan orang berwatak baik, bisa mencegah kebocoran anggaran. Karena bagi mereka, korupsi uang bahkan waktu adalah hal memalukan.

Dua negara dengan perekonomian kuat di Asia bahkan dunia yakni Korea dan Jepang adalah contoh nyata bagaimana integritas sukses memandu seluruh warga juga pemerintah membangun negara. Integritas yang terjaga akan memicu rasa malu jika melakukan pelanggaran dan penyelewengan.
Nama baik adalah segalanya. Tak heran, jika ada menteri atau pejabat negara melakukan pelanggaran bahkan penyelewengan (korupsi, tindak asusila, atau pelanggaran pidana) mereka akan mundur karena malu.

Membangun SDM Tanggung Jawab Bersama
Membangun SDM berintegritas sudah pasti jadi tanggung jawab bersama. Masyarakat, pengusaha juga pemerintah. Semua sektor harus sama-sama paham, SDM unggul tak hanya pintar, dan melek teknologi tapi juga jujur serta disiplin.  

Pengembangan SDM seperti itu pastinya lintas sektor. Kadin dan Kadin Indonesia tentu jadi pihak yang bisa terlibat aktif mendorong pemerintah bersama-sama masyarakat dan pihak swasta lain membangun sistem untuk melahirkan SDM dengan kualifikasi di atas.

Kerjasama sebaiknya saling mengisi dan berjalan paralel. Sebab membangun SDM unggul berintegritas harus dengan sinergi, tidak terpecah-pecah. Wajib pula ada percepatan, karena membangun SDM merupakan upaya terus menerus nyaris tidak mengenal kata akhir. Dengan cara ini, Indonesia dapat menghasilkan SDM yang kompetitif sekaligus produktif untuk memenangkan persaingan internasional. (*)



Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: