slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Envio Kretek Jambu

Sigaret kretek tangan buatan PT Leni Jaya Tobacco, Kudus: Envio Kretek Jambu 12 Barang menemani mimin nongkrong di warkop.  .  E...

Cari Blog Ini

Navigation

Menyesap Kopi Terbaik Indonesia di Anomali Coffee

piccolo anomali



Anomali Coffee Pondok Indah, terletak di jalan Margaguna Raya. Persisnya di  seberang Metro Departement Store, Pondok Indah Mal 2. Dari PIM cukup berjalan kaki menyusuri parkiran lalu naik tangga penyeberangan.

Jika naik motor, tentu Anomali Coffee lebih mudah dicapai. Sebab parkiran motor PIM posisinya di belakang gedung Ranch Market tempat gerai Anomali Coffee ini berada. Selain Anomali Coffee di gedung ini juga ada gerai Flip Burger, Holyribs Ranch, dan salon Jhonny Andrean.

Anomali Coffee gerainya tak terlalu luas. Menempati lantai seluas lebih kurang 7 x 9 meteran. Saat memasuki kafe, kita akan lebih dulu menjumpai teras dengan meja kursi ala kopi tiam. Inilah space untuk para perokok yang ingin menikmati hari sambil ngopi. Menurut saya teras ini kurang nyaman, apalagi saat pukul 15.00 WIB. Bakal terasa panas banget.

kopi jakarta
Suasana Anomali Coffee dari sudut sofa dekat rak penjualan kaos dan alat kopi.


Spot Rebutan Anomali Coffee 
Di bagian dalam, kita langsung disambut para barista di meja service panjang di sebelah kiri pintu masuk. Mereka sangat ramah dan selalu punya referensi kopi apa yang cocok untuk kita. Jika tak suka kopi, Anomali Coffee punya koleksi teh yang menurut lidah saya top juga.

Meja di gerai Anomali PIM tidak terlalu banyak. Ada 10-12 meja dengan kursi kayu dan beberapa sofa. Yang selalu jadi rebutan pastinya sofa dengan meja bulat di dekat rak penjualan kaos dan peralatan kopi. Inilah spot paling nyaman, bikin bisa rebahan maksimal sambil cari ilham. :)

Spot kedua yang menurut saya nyaman, ada di sisi dekat pintu masuk. Spot ini punya bangku panjang dengan bantalan empuk dan meja bundar serta beberapa meja kotak.Cukup nyaman, meski titik ini merupakan area sibuk karena orang yang datang dan pergi berlalulalang. Oia, hampir tiap meja di Anomali Coffee punya colokan listrik.Jadi nggak perlu khawatir gadgetmu kehabisan power. Jaringan internet gratisan via wifi available juga di area ini.

Secangkir V60 single origin Gayo panas  tanpa gula pilihan tepat untuk mengusir kantuk kala senja.


Wangi Kopinya Bikin Rileks
Saat masuk kafe ini, saya biasanya langsung merasa rileks. Hembusan udara segar dari AC, plus semerbaknya aroma kopi bikin badan melayang, pikiran tercerahkan bahkan sebelum kopi dipesan.

Anomali Coffee selalu punya biji-biji kopi pilihan kelas spesialiti.Seperti kopi Kintamani Bali, kopi Jawa Cikuray, Kopi Papua, Kopi Toraja, Kopi Flores, dan pastinya kopi Sumatera (Gayo, Kerinci, Dolok Sanggul, dan Mandhailing).

anomali coffee pondok indah
Es Kopi Susu Gula Aren Anomali Coffee. Tambahan oneshot espresso dan es porsi dikit bikin lebih nendang

Setiap ngopi di tempat ini, segelas reguler Es Kopi Susu Gula Aren yang segar selalu jadi menu pembuka. Tak lupa saya sebut "Lebih Terasa Kopinya" dengan tambahan oneshot espresso dengan sedikit es saja untuk menu pembuka yang ditemani sepiring ubi goreng ini.

Selang tiga jam kemudian, saya akan mesan kopi panas. Pilihan biasanya jatuh antara se-cup kecil Piccolo atau V60 single origin Gayo. Untuk single origin saya kasih nilai 8, tapi untuk Piccolo hanya 7 karena masih kalah dari Piccolo yang pernah saya nikmati di tempat lain.


Meja service Anomali Coffee
Layanan Ramah 
Ngopi sebetulnya tak sekadar menyesap kafein. Tapi juga menikmati atmosfer kafe, ngadem di AC sembari baca buku atau ngebut deadline tugas, sambil sesekali berinteraksi dengan barista. Sekadar nanya-nanya tentang kopi untuk nambah pengetahuan sambil santai mendengar playlist dengan suara samar-samar.

Dan di tempat ini saya temukan itu. Keramahan barista, kopi enak dan atmosfer yang bikin rileks. Oia, bagi temen-temen muslim bila seharian di tempat ini, nggak perlu kuatir ketinggalan sholat wajib. Karena Masjid Pondok Indah hanya beberapa langkah kaki saja bisa dijangkau.  (*)



Tulisan ini juga terbit di website Kompastv







Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: