slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Logo TVRI dari Masa ke Masa

  Logo TVRI sejak 2019. Lebih milenial tapi mirip DW Jerman Deutsche Welle atau DW adalah TV dan Radio plat merah Jerman. Selain untuk warga...

Cari Blog Ini

Navigation

Tolak Mendesain Web Judi Online


Diskusi Bersama Yoshida Sari, Web Designer Medan

DUNIA
internet dalam dua tahun terakhir berkembang kian pesat.Sejumlah media dot com bermunculan, belum lagi website company profile dan website personal. Kondisi ini membuat profesi web designer semakin dibutuhkan.

Seorang web designer dan web programer Medan Yoshida Sari pada Sabtu (4/2), meluangkan waktunya mendiskusikan peluang ini di kantor Harian Tribun Medan, Jl Gatot Subroto No 449 D-G, Medan.

Menurut Yoshi (begitu dia akrab disapa), pekerjaan web designer sangat menjanjikan  sebagai  mata pencaharian. Dia mengibaratkan, web designer lebih mengasyikkan baik tantangan maupun uangnya, dibanding karyawan yang tiap hari nyeklok absensi.

"Jelas lebih baguslah dibanding nyeklok absen jam 8 ke jam 5 tiap hari," kata ibu dari tiga anak ini sembari terkekeh.

Uangnya asyik? Ya, setidaknya itulah yang diutarakan dosen di beberapa perguruan tinggi di Medan ini. Bayangkan, untuk proyek website statis dan kecil saja seorang web designer bisa mengantungi Rp 2 juta. Dan itu pun bisa diselesaikan dalam tempo 3- 7 hari di luar pengumpulan data.

Bayaran Rp 2 juta untuk sebuah website, jelas sangat memadai dibanding gaji pekerja kantoran. Menurut Yoshi, seorang web designer bisa mendapatkan 2-3 job per bulan. Ibaratkan saja, semuanya web statis dan skala kecil, maka seorang web designer sudah mengantongi Rp 6 juta per bulan.

Jika sedang sepi orderan, para web designer biasanya akan mencari "sidejob" lewat website internasional yang banyak menginformasikan sejumlah proyek freelance. Lewat proyek pesanan tanpa tatap muka ini,  para web designer dibayar dalam dollar Amerika Serikat.

Jebolan D3 Akuntasi Universitas Sumatera Utara ini beberapa karyanya antara lain website Pemko Medan, Wong Solo, Rapi Aceh, Iga-iga Bakso, Medan Magazine dan tentu saja portal berita pertama di Medan Komatkamit.com di awal tahun 2000-an yang legendaris.

Dalam menjalankan profesinya, Yoshi lebih banyak bergerak underground alias  tanpa kantor dan minim promosi. Calon klien Yoshi biasanya tahu keberadaannya lewat mulut ke mulut. Kemudian tinggal telepon lalu membicarakan apa dan bagaimana website akan di buat di tempat yang disepakati.

Meski banyak dicari-cari karena tangan dinginnya, tapi Yoshi tetap punya prinsip. Misalnya dia ogah membuat website berbau pornografi dan judi. Pernah dia ditawari menggarap website judi online dengan iming-iming bayaran puluhan juta, tapi ditolaknya secara halus dan sopan.

" Ah tidaklah, saya mau yang halal dan aman-aman saja. Begini  saja sudah bisa makannya," kata Yoshi soal prinsip kerjanya.

Karena kesibukan yang tinggi, kini Yoshi  kerap membagi orderan membuat proyek website kecil dan statis kepada mahasiswanya. Selain mengurangi beban kerja, trik ini berguna untuk melatih dan memberi penghasilan bagi para mahasiswa.

Untuk sukses di bidang ini, seorang web designer harus terus meng-up grade ilmu mereka. Sebab perkembangan dunia website sangat cepat.

" Selain itu, jangan pelit sharing ilmu kepada yang lain.Karena sharing membuat  pekerjaan ini jadi mudah," imbuhnya. (em)

Naskah ini pernah dimuat di Harian Tribun Medan, 5 Februari 2012
Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: