slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Logo TVRI dari Masa ke Masa

  Logo TVRI sejak 2019. Lebih milenial tapi mirip DW Jerman Deutsche Welle atau DW adalah TV dan Radio plat merah Jerman. Selain untuk warga...

Cari Blog Ini

Navigation

Pengalaman Menginap di Hotel Fabu Bandung

Tampilan Hotel Fabu di malam hari. (Foto:pegi-pegi.com)



























Beberapa waktu lalu, saya menghabiskan cuti dengan berlibur ke kota Bandung. Ada empat hari saya menikmati keindahan kota kembang.

Seperti biasa, sebelum hari libur tiba, saya hunting akomodasi lewat internet. Mulai hunting tiket kereta api, hotel, sampai mobil rental.

Dari beragam aplikasi penyedia layanan pemesanan tiket, hotel, dan mobil rental saya pilih Traveloka untuk reservasi hotel, Tokopedia untuk beli tiket sepur, dan Tiket dot com untuk order mobil rental.

Kenapa saya pilih tiga aplikasi di atas? Nanti akan saya ceritakan di episode terpisah. ;) Harap sabar ini ujian.

Singkat cerita, setelah survei harga yang sesuai budget akhirnya saya jatuhkan pilihan hotel kepada Fabu Hotel. Sebuah hotel yang deket banget dengan stasiun Bandung.

Karena begitu dekatnya, saya bersama istri dan anak memilih jalan kaki  menuju hotel, begitu kereta api yang membawa kami dari Gambir, Jakarta tiba di stasiun Bandung.

Setelah jalan kaki lima menitan, tibalah kami di Hotel Fabu di Jalan Kebon Jati. Hotel berwarna biru ini  bersebelahan dengan Hotel Zodiak dan Rumah Sakit Santosa. Sangat mudah dicari.

Kesan pertama tiba, saya disambut areal parkir yang sempit. Tamu yang membawa mobil, tampak kerepotan memarkir kendaraan mereka. Belum lagi, arus lalulintas Kebon Jati yang ramai hingga makin menambah stres tamu bermobil saat keluar masuk.

Ok, lupain soal areal parkir. Sekarang kita ke lobby hotel. Suasananya tenang, dan sangat sejuk oleh hembusan AC. Dua resepsionis berseragam biru menyapa kami dengan ramah.

Loby Hotel Fabu, proses check in dan check out sangat mudah. Petugas resepsionis juga sangat ramah dan cekatan. (Foto:pribadi) 


Proses check in sangat mudah. 
Saya cukup perlihatkan kode booking dari Traveloka dan nunjukin KTP. 
Dari Traveloka, untuk nginap di Deluxe Room selama 4 hari, 3 malam saya dapat harga super promo dengan total kurang dari satu juta rupiah tanpa biaya-biaya tersembunyi. Muraaaaah!

Dan asyiknya lagi, saya juga tidak dimintai deposit oleh resepsionis seperti hotel-hotel lain yang pernah saya inapi.


Segarnya Infused Water
Proses check in berjalan lancar, kurang dari 5 menit. Kami juga disuguhi welcome drink yang sueeeeeger banget. Dua gelas infused water!

Begini penampakan infused water ala Fabu Hotel. Segarnya air putih dingin dengan citarasa lemon, timun, daun mint dan semangka benar-benar jadi welcome drink yang sangat mood booster buangetz. (foto.pribadi)


Welcome drink Hotel Fabu ini saya akui sangat unik. Berbahan es kristal, air mineral, irisan jeruk lemon, timun dan semangka serta daun mint.Sangat menyegarkan dan mampu merecharge tenaga.
Begitu segarnya, saya sampai nambah segelas lagi. Dan alhamdulillah diizinkan dengan penuh senyuman oleh resepsionis.

Untuk gelas kedua ini, saya ambil sendiri dari galon bening yang sengaja ditaruh tak jauh pintu lift. Selain nambah segelas, saya sempetin isi botol kosong, bekas air mineral di tas. Hehehhe. Aksi yang membuat mata istri melotot.

Tamu hotel mengambil infused water dari tempat yang memang bisa diakses bebas. Simpel, tapi sangat berguna. (foto:pribadi)



Double Bed ala Fabu
Saya dan keluarga dapat kamar di lantai 5. Saya pilih kamar bebas asap rokok, dan double bed. Kamar deluxe kami tergolong luas dan lapang, lebih kurang 20 meter persegi. Kasurnya juga sangat empuk. 

Kamar deluxe Hotel Fabu harus diakui termasuk lapang dan nyaman. Untuk keluarga yang bawa anak kecil kamar selapang ini jadi poin plus yang bikin betah menginap. (Foto:pribadi)

TV layar datar dengan beragam channel berguna mengisi kekosongan  hati  menghibur kita saat di kamar. (Foto: pribadi)


Sayang, double bed yang saya minta ternyata tidak murni double bed. Karena setelah saya singkap sprei dan bed covernya, terlihat jelas dua kasur single yang disatukan. Hemmmmmm.

Double bed yang ternyata gabungan dua kasur single. Heheheh. Tapi tetep nyaman kok! (Foto:pribadi)


Di dalam kamar tersedia minibar, sofa kecil, sepasang mug, dua botol air mineral ukuran 600 ml, sendok kecil, lengkap dengan teko pemasak air, kopi, teh, gula dan creamer.



Sajian kopi, teh, gula dan creamer tersedia gratis di kamar. Tiap pagi, selalu direfill oleh staf Hotel Fabu. Meskipun persediaan yang ada masih belum habis. (foto:pribadi)

Ayo, yang demen orat-oret silakan manfaatin notes dan pensil ini.(foto:pribadi)

Tisu pun tersedia di meja.Tiap pagi juga direfill....(foto:pribadi)

Selain dua botol air mineral gratis, pihak Fabu juga menyediakan dua botol air mineral tambahan yang wajib bayar. Silakan diminum bila haus dan bayar pas check out. (Foto:pribadi)

Colokan listrik di kamar banyak tersedia. Cukup memanjakan kita yang selalu bawa banyak gadget yang butuh catu daya, (Foto:pribadi)


Di dinding kamar ada pesawat tv LCD dengan saluran tv kabel dan AC yang hembusan dinginnya maksimal.

Untuk urusan servis dan perlengkapan kamar, Hotel Fabu boleh dibilang mantap. Semua kebutuhan standart tersedia dengan kondisi baik. Peralatan mandi, Safety box, hair dryer, sandal. handuk, dan telepon ruangan seperti di bawah ini.



Perlengkapan standart hotel yang tersedia dengan baik di kamar Hotel Fabu. (Foto: pribadi)


Salah satu kekurangan ruangan kami adalah, cahaya lampunya yang temaram. Green Hotel! Dengan alasan hemat energi pula, saya lihat lampu temaram ini di kamar mandi.

Cahaya lampu di kamar dan toilet menurut saya terlalu temaram. Alangkah lebih baik jika dibuat terang benderang. (Foto:pribadi)

Bahkan di kamar mandi, air hangat dijatah hanya  5 menit. Setelah itu, jika butuh air hangat harus nunggu selama 15 menit. Sistem hemat energi ini otomatis, membuat air hangat berubah normal dan cenderung dingin dari pancuran shower. Hal yang merepotkan saat pagi hari.

Peringatan program hemat energi. Air hangat dijatah, gunakan sebaik-baiknya. Hehehehe (Foto:pribadi)



Nikmatnya Sarapan

Selama 4 hari 3 malam, setiap pagi kami selalu menjadikan sarapan di lantai 1 Hotel Fabu sebagai hiburan lain saat di Bandung. Lokasi sarapan tersedia dua, satu di dalam yang full AC, dan satu lainnya di teras yang menghadap taman belakang untuk para ahli hisap alias perokok.

Karena punya anak balita, kami lebih senang sarapan indoor. Suasananya juga sangat nyaman dan lapang. Meja kursi juga sofa, disusun dengan jarak yang lebar. Sehingga antara meja satu tamu dengan meja tamu lain tidak berhimpitan.



Ruang sarapan yang lega dan menu yang bervariasi serta lezat bikin kami betah di tempat ini tiap pagi. (Foto:pribadi)




Salah satu kenikmatan menginap di hotel bagi kami adalah bisa merasakan petualangan kulinernya. Nah, di Hotel Fabu ini kami menemukan sensasi itu. Apalagi dari satu ke pagi berikutnya, menu yang dihadirkan para chef Fabu selalu berbeda.







Sarapan yang disajikan selama 3 pagi sangat bervariasi, rasanya juga enak di lidah. Teh melati panas jadi favorit saya tiap pagi. (Foto:pribadi)




Spot Menarik
Meskipun tidak tergolong hotel dengan areal sangat luas dan buesar, Hotel Fabu mampu menampilkan desain-desain menarik hampir di setiap sudut ruangan mereka. Penataan yang nyeni dan efisien membuat hotel ini tetap terkesan lapang, dan cozy.

Berikut beberapa spot menarik di Hotel Fabu....




Ini salah satu spot yang paling banyak digunakan para tamu hotel berswa foto. Silakan jeprat jepret sepuasnya untuk kenang-kenangan. (Foto:pribadi)


Sudut tempat meja roti di ruang sarapan. Desainnya enak dipandang ya..(Foto:pribadi)


View ruang sarapan dari sisi dekat taman. (Foto:pribadi)


Kedai kopi di loby hotel ini cukup nyaman. Tiap malam selalu ada tamu hotel yang menikmati secangkir kopi di spot ini. (Foto:pribadi)




Penilaian Saya

Lalu apa penilaian saya untuk Hotel Fabu? Ini dia....saya tampilkan raportnya.






Summary
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, hotel ini sangat baik, aman dan nyaman sebagai tempat menginap selama berada di Bandung. Lokasinya yang strategis (ke stasiun, ke pusat kuliner Pasir Kaliki atau pusat wisata Braga) cukup menguntungkan bagi para wisatawan dengan budget tidak terlalu besar. (*)












Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: