Jika ada tempat yang adem, selain masjid dan musholla itulah Bentara Budaya Jakarta. Saya jatuh cinta pada tempat ini sejak hari-hari pertama jadi warga Jakarta.
Berawal dari nyasar. Ketika sopir taksi yang saya minta ngantar ke toko buku Gramedia, justru membawa saya ke kantor Kompas Gramedia.
"Sudah sampai mas. Ini Gramedia...," katanya polos sambil menunjuk tulisan Kompas Gramedia di atap gedung redaksi harian Kompas.
Nyasar yang mungkin sudah digariskan. Karena dari momen ini saya justru terpana melihat bangunan joglo yang kemudian saya ketahui bernama Bentara Budaya Jakarta.
Ehm, memang rahasia The Law Of Attraction. Barangkali BBJ tahu saya jatuh hati, sehingga alam pun tergerak, mencarikan jalan dan merestui saya bekerja dekat dengannya. Ini juga keajaiban!
Palmerah, 3 Agustus 2018
Berawal dari nyasar. Ketika sopir taksi yang saya minta ngantar ke toko buku Gramedia, justru membawa saya ke kantor Kompas Gramedia.
"Sudah sampai mas. Ini Gramedia...," katanya polos sambil menunjuk tulisan Kompas Gramedia di atap gedung redaksi harian Kompas.
Nyasar yang mungkin sudah digariskan. Karena dari momen ini saya justru terpana melihat bangunan joglo yang kemudian saya ketahui bernama Bentara Budaya Jakarta.
Ehm, memang rahasia The Law Of Attraction. Barangkali BBJ tahu saya jatuh hati, sehingga alam pun tergerak, mencarikan jalan dan merestui saya bekerja dekat dengannya. Ini juga keajaiban!
Palmerah, 3 Agustus 2018
Post A Comment:
0 comments: