slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Logo TVRI dari Masa ke Masa

  Logo TVRI sejak 2019. Lebih milenial tapi mirip DW Jerman Deutsche Welle atau DW adalah TV dan Radio plat merah Jerman. Selain untuk warga...

Cari Blog Ini

Navigation

Gila Bowling




Ada berbagai cara untuk memanfaatkan waktu luang ditengah-tengah kesibukan dan rutinitas. Bagi warga Medan, bermain bowling kini jadi pilihan untuk melepas penat.

Rumah bowling yang paling sering dikunjungi warga misalnya Bowling Bear Yuki Simpang Raya. Setiap hari tak kurang dari 50 orang menghabiskan waktu di lintasan bowling yang terletak di basement plaza ini.

Sebagai gaya hidup, bowling mulai hadir di Medan pada awal era 1980-an. Saat itu rumah bowling Taman Ria Jalan Gatot Subroto mulai jadi alternatif hiburan warga kota. Setelah itu muncul rumah bowling di Perisai Plaza dan Plaza Yuki Simpang Raya.

Seorang penggemar bowling, Keren Wakkary (19), mahasiswi jurusan Marketing & Advertising Curtin University, Australia, mengaku kenal bowling sejak duduk di bangku SMP. Saat itu ia dikenalkan olahraga asal Mesir kuno ini oleh sepupunya.

Ternyata bowling sangat nikmat, tak hanya menyenangkan tapi juga bisa membakar lemak. Keren pun makin menyukai olahraga ini, apalagi jika bermain bersama teman-temannya.

Sekali main, Keren dan teman-temannya menghabiskan uang sekitar Rp 136 ribu. Biaya itu sudah termasuk sewa sepatu. Menurutnya, bermain bowling itu tidak terlalu sulit, selain itu bola yang biasa dipakai juga dapat disesuaikan kemampuan. Keren biasa memakai bola seberat sembilan kilogram.

Di Australia, terkadang Keren bermain bersama teman-temannya disana. Mahasiswi semester lima ini memilih tetap bermain di Bowling Bear, Yuki Simpang Raya, karena sudah biasa bermain disitu. Ia enggan bermain ditempat lain karena menurutnya ditempat lain banyak yang lebih jago. Keren menjelaskan, dirinya suka sebal kalau pionnya tidak ada yang kena. Saat bermain ia mengaku lebih sering spare dan tidak banyak strike.(dgs/em)

Tulisan ini sudah terbit di Harian Tribun Medan, 28 September 2010



Reporter: Danang Setiaji

Redaktur: Ekmal Muhammad

Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: