slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Logo TVRI dari Masa ke Masa

  Logo TVRI sejak 2019. Lebih milenial tapi mirip DW Jerman Deutsche Welle atau DW adalah TV dan Radio plat merah Jerman. Selain untuk warga...

Cari Blog Ini

Navigation

Empat Hari Untung Rp 5 Juta


Diskusi Tribun Bersama Komunitas  Mademoisselles


JANGAN anggap enteng pakaian bekas. Jika dikelola dan ditangani secara profesional, pakaian bekas ternyata bisa memberikan keuntungan ekonomi tinggi. Komunitas Mademoisselles telah membuktikannya. Lewat Garage Green Sale mereka sukses meraup Rp 5 juta hanya dengan menjual baju bekas selama empat hari.

Mademoisselles  merupakan komunitas yang digagas tujuh wanita cantik. Berawal dari kumpul- kumpul, komunitas yang berisi wanita dari beragam latar belakang pendidikan ini  semakin eksis lewat bazaar pakaian bekas yang sekaligus mendidik masyarakat.

Mereka pertama kali menggelar Garage Green Sale pada akhir Februari silam. Selama dua hari mereka menjual sepatu, aksesoris, jilbab dan baju-baju bekas. Meski barang bekas, namun kualitas dan kondisi barang itu masih sangat bagus.

" Baju-baju itu kita peroleh dari kawan yang memang tak memakainya lagi. Barang dijamin masih bagus, ada yang branded lagi," kata Zaisika Khairunnisak seorang personel Mademoisselles  saat diskusi di kantor Tribun Medan, Sabtu (21/4) kemarin.

Bersama Ayu alias Fitri Rahayu, Iin demikian Zaisika Khairunnisak akrab disapa menuturkan,  bagaimana Mademoisselles menjalankan usahanya. Terinsiprasi Garage Sale dari Pulau Jawa dan Amerika Serikat, mereka menularkannya ke Medan.

Menurut Ayu untuk menggelar garage sale tidaklah terlalu rumit. Mereka hanya melakukan marketing lewat jejaring sosial seperti twitter atau facebook dan tentu saja pesan BBM.
Kerepotan paling tinggi justru dirasakan saat buka dan tutup lapak. 

"Sementara pasokan barang kita dapat dari kawan-kawan. Kita hanya mengambil untung  Rp 5.000 dari tiap item," beber Ayu yang masih kuliah di STMIK Mikroskil.

Meski tergolong barang bekas, namun Iin dan Ayu menjamin dagangan mereka terjamin kebersihan dan kualitasnya.Sebab  semua pakaian, jilbab, juga aksesoris disortir secara selektif sebelum dijual.

Iin bahkan berani mengatakan, baju-baju bekas di Garage Green Sale sangat fresh berkualitas karena banyak baju yang dijual itu tergolong baru beberapa kali dipakai pemiliknya. Padahal kebanyakan barang yang mereka jual punya merek. 

Supaya laris manis, mereka tak ragu memberi diskon. Dengan senang hati, Iin dan kawan- kawannya juga rela menurunkan harga jika pembeli menawar. Harganya bervariasi mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 200.000.

Dua kali menggelar Garage Green Sale, warga  selalu menyerbu. Selain harga miring dan barang memang berkualitas, lewat event ini Mademoisselles juga memberikan service tambahan.

" Kita dengan senang hati memberi masukan dan tips bagaimana berbusana yang modis. Misalnya, cara memakai jilbab tapi tetap menarik," kata Iin sembari menambahkan dalam bazaar terakhir di Warung Abua Setiabudi mereka sukses menangguk untung Rp 5 juta selama empat hari.

Meski untung menggiurkan, baik Iin maupun Ayu sepakat bukan itu tujuan utama mereka.Mereka tetap ingin menjadikan Garage Green Sale sebagai ajang silaturahmi sambil menularkan hidup Go Green. Jadi jangan heran jika di event ini kita tak menemukan tas kresek atau tisu.

" Yang utama kita ingin mengajak warga mengurangi penggunaan tas kresek dan tisu, itulah pesan kampanye kita," ujar Ayu yang berharap warga tetap membanjiri Garage Green Sale Mademoisselles pada Mei mendatang. (em/cr1)

NB: Naskah ini pernah diterbitkan Harian Tribun Medan, Minggu 22 April 2012
Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

0 comments: