slider

Recent

Diberdayakan oleh Blogger.

Envio Kretek Jambu

Sigaret kretek tangan buatan PT Leni Jaya Tobacco, Kudus: Envio Kretek Jambu 12 Barang menemani mimin nongkrong di warkop.  .  E...

Cari Blog Ini

Navigation

Pameran Kuliner Oriental Murah dan Sehat


Diskusi Tribun Bersama Mahasiswa FT-PKK Unimed


KOTA Medan memang sudah lama dikenal sebagai surga kuliner.Beragam makanan lezat bisa dengan mudah kita jumpai di kota ini. Mulai dari makanan tradisional, western dan tentu saja makanan oriental yang kini naik daun.

Namun sayangnya, makanan oriental (Korea, Jepang, Thailand, India dan China ) di pasaran harganya cukup mahal. Untuk merasakan dimsum misalnya, harus merogoh kocek paling murah Rp 25 ribu. Atau merelakan Rp 30 ribu untuk sepotong cupcake yang sekarang banyak digandrungi kaum urban.

Melihat tingginya animo warga Medan terhadap kuliner oriental inilah, 95 mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan PKK - Tata Boga Universitas  Negeri Medan menghadirkan pameran boga bertema Sparkling Oriental.

Pameran akan digelar di pelataran parkir FT Unimed, 23 Mei 2012 mendatang. Menghadirkan ratusan menu makanan dan minuman  bergaya Korea, Jepang, Thailand, India dan China. Uniknya, dalam pameran sehari ini civitas akademika Unimed dan warga Medan bisa membeli dengan harga sangat murah.

Sejumlah mahasiswa Unimed yang menjadi panitia kegiatan ini pada Sabtu (19/5) lalu menyempatkan hadir di kantor Tribun Medan. Yudith Andini selaku humas acara mengklaim Sparkling Oriental merupakan pameran boga pertama pertama di Kota Medan.

Tak hanya yang pertama, Yudith juga menjamin harga mereka benar-benar super miring. Sepaket dimsum berisi 3 piece dijual hanya Rp 8 ribu dengan ukuran normal dan rasa lebih lezat.
Pancake durian 3 piece Rp 10 ribu, kue khas Jepang Dorayaki Rp 8.000 dan banyak lagi menu menarik lain.

" Tapi murah bukan berarti murahan ya. Kami tetap memakai bahan-bahan terbaik dan pastinya no MSG! Dan tetap lezat," Yudith menegaskan.

Soal MSG atau zat penyedap makanan merupakan komitmen para mahasiswa. Apalagi sejak semester satu mereka juga selalu didogma oleh dosen-dosen mereka agar menghindari MSG untuk memasak.

Pameran Boga merupakan bagian dari mata kuliah yang harus dilalui Yudith dan kawan- kawannya. Mereka dibimbing 4 dosen berpengalaman di bidang kuliner, seperti Dr Esi Emilia Msi, Dra Ana Rahmi Mpd, Dra Haslinda Agustina Msi, dan Dra Riana Friska Mpd. Dosen-dosen yang sejak awal meminta mereka menjauhi MSG demi kesehatan masyarakat.

Sebagai calon chef atau guru boga, para mahasiswa ini memang selalu dituntut bisa memasak secara sempurna. Tak cuma memasak, mereka wajib mengetahui kandungan gizi dan cara menyajikan makanan agar sehat serta menarik.

"Kita tidak asal masak. Semua sesuai keilmuan yang kita dapatkan dan praktikkan selama ini di dapur perkuliahan," ujar  Najamuddin wakil ketua panitia yang ikut hadir dalam diskusi.

Karena semua menu harus dihidangkan dalam kondisi segar dan tak boleh menginap atau dipanaskan, para mahasiswa ini harus rela menginap di kampus pada malam hari-H. Muhammad Isma Koordinator kegiatan ini menjelaskan, tak hanya menyisihkan waktu untuk pameran tersebut 95 mahasiswa juga rela patungan dana.

" Setiap mahasiswa nyumbang Rp 300 ribu, agar acara berbiaya Rp 50 juta ini bisa sukses. Sisanya kita cari sponsor," beber Isma sembari menambahkan jika acara sukses maka mereka tak hanya memperoleh kepuasan bathin tapi juga nilai mata kuliah.

Sebagian dari mahasiswa pelaksana yang kebanyakan sudah di semester akhir ini bercita-cita, dapat membuka usaha kuliner baru di Medan. Mereka melihat peluang sebagai wirausahawan kuliner di kota ini sangat cerah. " Bisnis kuliner tak ada matinya," begitu kata mereka kompak. (ekmalmuhammad)


NB. Tulisan ini pernah diterbitkan di Harian Tribun Medan, edisi Minggu, 20 Mei 2012
 
Share
Banner

EKMALMNA

Post A Comment:

1 comments:

  1. saya mengucapkan terima kasih banyak kepada jejak jurnalis dan tribun medan yang sudah mau membantu kami dalam mempromosikan acara kami yang sudah berjalan dengan sukses. saya juga minta maaf karna baru bisa mengucapkan terima kasih sekarang karna hari ini saya baru menemukan berita ini. saya tidak menyangka kalau berita kami juga di terbitkan di jejak jurnalis, yang saya baca hanya yang di terbitkan di harian tribun medan. saya mewakili teman-teman saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak yang sudah banyak membantu kami dalam acara tersebut
    dan tahun ini adik-adik kami mahasiswa tata boga - unimed juga akan menyelengkarakan acara yang sama dengan tema "seven wonder" yang akan dilaksanakan pada bulan Mei, saya berharap jejak jurnalis dan tribun medan dapat berpartisipasi lagi dalam kegiatan acara tersebut.
    sekali lagi saya Muhammad Isma mengucapkan terima kasih, karna dengan bantuan jejak jurnalis dan tribun medan Tata Boga UNIMED semakin dikenal masyarakat

    Terimakasih

    BalasHapus